Ndongeng dulu....smoga ndak mboseni...yg bosen monggo di lewati...yg demen..njeh terima kasih.....
Bingcara masalah Polygami ini.....
Polygami temtu saja bukan poly pantai atopun polysi apalagi polytron...
Hla
ini......beberapa wektu yg lalu mangsalah polygami beritanya begitu
ngetrend ato mencuat di segala bilik informasi baik lewat tipi, radio,
internet dan segala bidang bahkan saat kita nongkrong dimana aja
Polygami selalu asyik di bincangken baik di pinggir jalan maupun di
warung kucingan yg biasa simbah tongkrongi....
Ada juga yg sampe eyel-eyelan, padu, bahkan sampe jotos-jotosan sangking gencarnya perbincangan mangsalah polygami.......
Adalah
Karto Ndableg yg begitu antusias dan mendukung 100 persen perihal
Polygami....hla bagemana ndak dukung..hla wong dia itu setiap ada
cemlorot mambu cewek langsung pringas-pringis adol rai je....mangkanya
begitu ada topik polygami...dia ada di barisan terdepan yg angkat tangan
setungju....
" Mbah...Polygami itu kan malahan bagus to mbah
daripada kita ngumbar nepsu yg asal klabruk...mbikin dosa to mbah....hla
wong kanjeng Nabi saja Istrinya juga lebih dari satu je.....hla itu kan
malah kita ngikuti sunnah Rosul to mbah.....hehhehehee..."
Hla
ini...ini....kalimat terakhir dari kang Karto Ndableg itu selalu
dijadiken alesan bagi masyarangkat luas utk meng amini yg namanya
Polygami...
Terkadang mangsyarakat mendukung adanya polygami asal
sengtuju atas dasar nepsu ngumbar cucakrowonya bebas nemplok kemana dia
suka.... Bukan atas dasar kenapa dan mengapa serta bagemana Kanjeng Nabi
berlaku demikian....
Hla wong kalo kita liat dari kisah2nya yg
diperistri beliau itu kebanyakan bukan prawan ting-ting atopun janda yg
bahenol...... beliau berlaku demikian bukanlah atas dasar ngumbar
nepsu....APABILA beliau memang berdasar ngumbar syahwat dan pada wektu
itu beliau adalah tokoh khasismatik dan pemimpin Islam..tentunya bukan
hal yg sulit bagi beliau utk ngrenteng berpuluh-puluh wanita yg masih
prawan ting-ting dan pastilah wegah wal emoh ngambus yg namanya janda2
tua...
Akan tetapi Rasulullah semata-mata didasari faktor agama
dan bukanlah untuk kepentingan dunia. Pernikahan itu dilangsungkan untuk
suatu hikmah dan bukan untuk menuruti hawa nafsu belaka. . Pernikahan
itu pula untuk mengokohkan, memperkuat dan menyebarkan dakwah dan bukan
untuk bersenang- senang, menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
ataupun hanya sekedar suatu hobi memperbanyak isteri saja. Kemudian
pernikahan beliau selanjutnya semata-mata adalah untuk kebaikan
Islam dan kaum muslimin.
Kadang
pernikahan itu sengaja dilakukan oleh Nabi demi untuk menambah
keakraban orang yang sangat dekat di hatinya, kadang pula demi untuk
menambah kecintaan mereka yang sangat dicintainya. Dan pada kali yang
lain pernikahan itu bertujuan untuk melunakkan hati orang-orang yang
sedang dijinakkan untuk menerima agama Islam, sedangkan pada kesempatan
yang lain lagi pernikahan itu bermaksud untuk menambah keikhlasan kepada
Allah dan Rasul-Nya bagi mereka yang sejak awalnya telah berlaku
ikhlas. Hla kalo yg terjadi sekarang kan bukan atas dasar seperti yg
beliau maksudkan....Dan dalam hal inipun kanjeng nabi telah berpesan utk
mengantisipasi umatnya dalam hal ini
“Dan jika kamu takut tidak
akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim
(bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-
wanita (lain)
yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut
tidak akan dapat Berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau
budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat
kepada tidak berbuat aniaya.”
" Walah mbahh....yang penting kan
kita njalani sunnah beliau to mbah..." eyel kang Karto Ndableg yg memang
ndableg kelakuannya...
" Wah..jian...jian wong iki angel kandanane..."
"Bgini
le.....hla wong sampeyan istri satu wae tiap hari ngunjuk kopinya
ndompleng terus, istri sampeyan yg klibetan nyari uang, sampeyan mung
tongkrang-tongkrong udad udud thok... hla kok mau mpolygami ...hla po
rak malah nyengsarakke istri2 sampeyan nantinya.... yg dipikiran
sampeyan itu bukan dasar sunnahnya tapi cuman nuruti syahwat
sampeyan..."
Gusti Alloh pun sudah mperingatkan di dalem Surat
An-Nisa’ 129:“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil
diantara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian,
karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai),
sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu
Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
"Hmmm ngono yo mbah......"
"Lha
iyo to le......hla wong rasane, bentuke, obahe kan sama to
kang...ngibadah lagi...kan mendingan sama istri sampeyan yg setiap saat
tinggal kasih kode...lampune mati'in kemulan bareng.......podo karo
liyane le...."...
"Ho'oh yo mbah......hyo wes tak muleh dulu mbah...he...he..mo sunnah rosul yg mbarokahi....njenengan mara-marai kok mbah...."
"Dasar Karto Ndableg.....yo memang ndableg..... wes kono...raksah lirak lirik lagi...."
Cekap semanten ......smoga ada mangpa'atnya, selamat pagi...Assalamu'alaikum..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar